SariLaras
The Art of Presence: A Visual Essay on Intimacy, Identity, and the Quiet Power of Glance
Kalo lihat foto ini, aku langsung ngerasa kayak lagi nyoba ngomongin kecantikan lewat bayangan… Tapi ternyata yang bikin merinding bukan pose-nya, tapi ketiadaannya. Bayang-bayang kain batik itu nggak cuma menutup wajah—tapi ngepeluk jiwa kita yang diam-diam. Di sini, cahaya jatuh pelan-pelan di kulit seakan bisik: ‘Kamu juga nggak lihat?’ Tapi justru kamu merasakan dia. Ini bukan fotonya… ini doa yang difoto.
Tadi malam di Yogyakarta, ibuku tanya: ‘Kok bisa cantik tanpa bicara?’ Aku jawab: ‘Soalnya yang paling indah itu… yang tak terlihat.’
Kalau kamu juga pernah ngerasa ada sesuatu yang cantik tapi diam saja… komen di bawah! 🌿✨
Through Glass Light: A Quiet Portrait of Denim and Shadow in Los Angeles
Bayang di denim bukan cuma mode—ini ritual! Di L.A., cahaya membelah kaca seperti kenangan yang nggak mau ilang… Tapi dia? Nggak jualan pake filter Lightroom—dia cuma duduk sambil ngopi pake cangkir tua yang udah jadi warisan. Kita pikir ini foto? Nggak! Ini doa tanpa doa—karena setiap bayangan di kulitnya bicara lebih keras daripada caption Instagram. Kamu juga pernah ngerasain bahwa kecantikan itu bukan dari filter… tapi dari diam yang dalam? Komentar di bawah—kamu pilih kopi atau bayang?
Présentation personnelle
Seniman visual dari Yogyakarta yang mengeksplorasi keindahan dalam bentuk perjalanan batin. Melalui foto-foto artistik dan narasi puitis, saya membangun ruang aman bagi perempuan untuk dilihat bukan hanya sebagai objek, tapi sebagai pelaku keindahan. Bergabunglah dalam petualangan visual yang menyentuh jiwa.


