Ini foto atau ritual kebatinan? Dia nggak pake bedak, tapi pakai diam yang bikin jantung! Lace-nya lebih berbicara daripada model di Instagram.

Kamera ISI Yogyakarta ini bukan alat fotografi — ini terapi jiwa! Setiap jahitan kainnya nangkap rindu generasi milenial.

Adobe Lightroom? Bukan software — ini kuil visual! Kita semua cari cahaya… tapi dia cuma ada stillness.

Nanti-nanti deh… kalo kamu punya foto kayak gini di feedmu — itu bukan fotografi, itu existential crisis yang indah. Komentar: kamu juga pernah merasa ‘terlalu tenang’ sampai dianggap seni? 😅

Dia tidak posting foto… tapi dia rubah hidupku.

Aku lihat frame ini dan langsung nangis di ruang gelap — bukan karena cantik, tapi karena dia hadir tanpa harus ‘like’. Di dunia yang gila akan follower dan trending filter, dia justru memilih diam… seperti bunga peony yang mekar di antara asap knalpot motor tua.

Karya ini bukan konten komersial — ini adalah doa visual dari seorang seniman ISI Yogyakarta yang lebih percaya pada bayangan daripada like.

Kita cari viral? Dia cari ketenangan.

Kita butuh follower? Dia butuh saksi.

Kamu juga nggak posting foto… tapi kamu tahu apa artinya?

Comment区开战 lah!